PUPUK KALIUM DAN CAMPURANNYA
Kegunaan kalium bagi tanaman adalah :
·
Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat
di dalam tanaman.
·
Mempercepat metabolisme unsure nitrogen,
·
Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.
Jenis
pupuk yang khusus mengandung kalium relatif sedikit jumlahnya. Umumnya sudah
dicampur dengan pupuk atau unsur lain menjadi pupuk majemuk. Sehingga menjadi
pupuk yang mengandung kalium, nitrogen dan atau fosfor (dua atau lebih hara
tanaman). Kadar pupuk K dinyatakan sebagai % K2O. Konversi
kadar K2O menjadi K adalah sebagai berikut:
% K2O = 1.2 X % K, dan %
K = 0.83 X % K2O
Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:
- Pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl
yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl
90 (mengandung 53% K2O).
- Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4)
yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan terhadap konsentrasi ion
klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90
(mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).
A. Pupuk KCl
Dianggap
pupuk yang kadar hara K nya tinggi. Nama muriate berasal dari asam murit adalah
sama dengan asam khlorida. Kadar K2O teoritis dapat mencapai 60-62%;
tetapi dalam kenyataan pupuk muriate yang diperdagangkan hanya sekitar 50%.
Bentuknya berupa butiran kecil-kecil atau berupa tepung dengan warna putih
sampai kemerah-merahan. Dalam praktek lebih banyak digunakan jika dibandingkan
dengan pupuk-pupuk K yang lain karena harganya relatif murah.
Pupuk
ini kurang disenangi karena kadar Cl nya yang tinggi terutama untuk pemupukan
tanaman yang peka terhadap kualitas maupun produksi. Banyak digunakan untuk
perkebunan karet dan tebu, tetapi sekarang sebagian beralih ke pupuk KNO3.
Pemupukan KNO3 selain memupuk K juga berarti memupuk N.
Pupuk Kalium (KCl) berfungsi
mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, serta
meningkatkan pembentukan hijau dan dan dan karbohidrat pada buah dan ketahanan
tanaman terhadap penyakit. KCl juga
berfungsi untuk memperbanyak unsur kalium di dalam tanah untuk tumbuhan.
Pembuatan Pupuk KCl :
Pembuatan pupuk KCl melalui proses
ekstraksi bahan baku (deposit K) yang kemudian diteruskan dengan pemisahan
bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida (KCl)
merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal.
Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama
kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan
tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini
disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk
ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O
sampai 60 %.
B.
Pupuk ZK
Potassium Sulphate (ZK) biasa
digunakan sebagai pupuk pada tanaman
Potassium Sulphate (ZK)
atau biasa disebut Sulphate of Potash (SOP) telah dikenal sejak abad ke-14
yang merupakan garam berwarna putih dan memiliki sifat tidak mudah terbakar
serta larut di dalam air. ZK digunakan sebagai pupuk yakni sumber senyawa
kalium dan sulfur pada tanaman perkebunan seperti rami, kapas, dan tembakau. Di
Indonesia pupuk ini tidak disubsidi sehingga harganya relatif tinggi di
pasaran. Bahan baku sulfat alami untuk pembuatan ZK yang berasal dari
pertambangan antara lain adalah lanbeinite (K2SO4.2MgSO4), leonite(K2SO4.MgSO4.4H20), schoenite (K2SO4.MgSO4.6H2O), dan glaserite (K3Na(SO4)2). Pertambangan sumber
batuan tersebut banyak terdapat di negara Rusia, Kanada, benua Eropa, Israel,
negara-negara timur tengah, Cina, Thailand, Kongo, dan Amerika Serikat.
Pemilihan proes produksi yang
digunakan di dalam suatu pabrik pupuk ZK bergantung pada ketersediaan bahan
baku. Secara umum ada 7 proses produksi pembuatan pupuk ZK, yaitu:
1.
Dekomposisi KCl dengan Na2SO4
2.
Dekomposisi KCl dengan CaSO4
3.
Dekompisisi KCl dengan MgSO4
4.
Dekomposisi KCl dengan
(NH4)2SO4
5.
Proses Hargreaves yaitu
mereaksikan gas SO2, O2, dan H2O dengan KCl
6.
Proses Mannheim yaitu mencampur
langsung KCl dengan H2SO4 dengan rasio mol tertentu
7.
Pemurnian sumber sulfat alami
seperti langbeinite dan kainit
1. Proses
Produksi ZK dengan Dekomposisi KCl dengan Na2SO4
Dewasa ini, sumber yang umum digunakan berasal dari Sodium
Sulphate Na2SO4 yang
dapat diperoleh dari hasil samping dari beberapa proses produksi yakni:
1.
Pengolahan bijih chromium
2.
Pemurnian flue gas
3.
Pembuatan serat (viscose fibres)
4.
Produksi HCl, pigmen silica,
asam lemak, dan trimethylolpropane
5.
Pengolahan limbah asam sulfat
Diagram alir proses ditampilkan pada Gambar 1.
Gambar
1. Diagram alir proses produksi ZK dengan melalui dekomposisi KCl dengan Na2SO4
Penjelasan proses:
Bahan baku yang digunakan adalah sodium sulphate baik dalam bentuk anhydrous (Na2SO4) maupun dalam bentuk hydrated (Na2SO4.10H2O). Selain itu digunakan juga potassium chloride (KCl) dalam bentuk larutan pada temperatur 20 – 25ºC. Umpan KCl, Na2SO4, danrecycle mother liquor yang mengandung kristalin glaserite K3Na(SO4)2 dan KCl, serta kondensat hasil kondensasi dari uap evaporator diumpankan ke reaktor. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Bahan baku yang digunakan adalah sodium sulphate baik dalam bentuk anhydrous (Na2SO4) maupun dalam bentuk hydrated (Na2SO4.10H2O). Selain itu digunakan juga potassium chloride (KCl) dalam bentuk larutan pada temperatur 20 – 25ºC. Umpan KCl, Na2SO4, danrecycle mother liquor yang mengandung kristalin glaserite K3Na(SO4)2 dan KCl, serta kondensat hasil kondensasi dari uap evaporator diumpankan ke reaktor. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
4Na2SO4 + 6KCl -> 2K3Na(SO4)2 + 6NaCl
2KCl + 2K3Na(SO4)2 -> 4K2SO4 + 2NaCl
2KCl + 2K3Na(SO4)2 -> 4K2SO4 + 2NaCl
Rasio mol Na2SO4 : KCl dibuat
sangat berlebih yakni antara 1 : 6 sampai 1 : 10 untuk mendapatkan konversi
yang tinggi (96 – 99%), sedangkan untuk rasio mol ZK : Na2SO4 dijaga 2 : 1.
Setelah bereaksi di
reaktor, produk ZK dipisahkan di filter dan selanjutnya mother liquor yang
terbentuk diuapkan di unit konsentrasi 2 tingkat secara bertahap dan diikuti
dengan proses kristalisasi pada temperatur rendah (? 2ºC) untuk tahap 1. Setiap
mother liquor yang sudah terpisah baik di tahap 1 maupun 2 akan dipisahkan di
filter untuk selanjutnya di-recycle kembali ke reaktor, sedangkan uap dari unit
konsentrasi akan dikondensasikan terlebih dahulu dan selanjutnya dikirim ke
reaktor.
Selain produk ZK
juga diperoleh by-product berupa NaCl. Adapun spesifikasi produk ZK adalah
sebagai berikut:
K2SO4: 96%-w
Cl- : 0,5%-w
Na+ : 0,2%-w
K2SO4: 96%-w
Cl- : 0,5%-w
Na+ : 0,2%-w
Proses Produksi ZK
dengan bahan baku KCl dan CaSO4
Ada 3 tahapan utama dalam metode proses ini,
yaitu:
1.
Pelarutan gypsum
2.
Konversi satu tahap (T = 25ºC)
3.
Siklus amoniak dalam proses
Diagram alir proses dapat dilihat pada gambar
3.
Gambar
3. Diagram alir proses produksi ZK dengan melalui dekomposisi KCl dengan CaSO4
Reaksi yang terjadi dalam proses ini antara
lain:
CaSO4.2H2O + (NH4)2CO3 -> (NH4)2SO4 + CaCO3
2KCl + (NH4)2CO3 -> K2SO4 + 2NH4Cl
2KCl + (NH4)2CO3 -> K2SO4 + 2NH4Cl
Adapun reaksi samping:
CaCO3 -> CaO + CO2
2NH4Cl + CaO + H2O -> CaCl2 + 2NH4OH
2NH4OH + CO2 -> (NH4)2CO3
2NH4Cl + CaO + H2O -> CaCl2 + 2NH4OH
2NH4OH + CO2 -> (NH4)2CO3
Karakter dasar dari proses ini ialah adanya
sistem recovery multistage untuk gas amoniak dan KCl, juga produk
ZK yang dihasilka akan selalu mengandung amonium sulfat yang sangat dipengaruhi
oleh komposisi mother liquor.
Artikel
tambahan :
MEMBUAT PUPUK SABUT KELAPA SEBAGAI PENGGANTI KCl
Sabut kelapa selama ini biasanya dipergunakan sebagai
bahan bakar/ untuk memasak kebutuhan dapur. Tetapi dibalik itu sabut kelapa
mengandung bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan tumbuhan untuk memperkuat sistem
perakaran.
Berikut cara pembuatan pupuk KCl
dari sabut
Kelapa.
Bahan dan alat
1. Sabut kelapa sebanyak 25 kg
2. Satu drum bekas atau bisa juga wadah serupa lainnya
3. Air sebanyak 40 liter
Cara pembuatan
1. Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke
dalam drum bekas
2. Tuangkan air ke dalam drum hingga separuh terisi
3. Drum rendaman sabut kalapa harus ditutup rapat,
agar tidak kemasukan air hujan atau sinar matahari langsung
4. Diamkan rendaman itu kurang lebih 15 hari
5. Jika air rendaman sudah berubah warna menjadi
kuning kehitaman, berarti pupuk cair dari sabut kelapa sudah jadi dan siap
digunakan
Aplikasi
1. Pupuk cair diberikan dua kali dalam satu musim
tanam
2. Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami
atau pada fase pengolahan tanah
3. Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa
primordia (awal tumbuh), dengan cara pupuk tanpa tambahan air disemprotkan pada
batang padi.
Hasil panenan
dari lahan yang menggunakan pupuk cair sabut kelapa sama dengan lahan yang
menggunakan pupuk kimia KCl buatan pabrik. Keuntungan lahan menggunakan pupuk
cair sabut kelapa, biaya produksi lebih sedikit karena tidak perlu keluar uang
membeli pupuk KCl.
sangat bermanfaat infonya thanks
BalasHapussumber literaturnya dari mana ya?
BalasHapus